Thursday, 19 September 2019

Indonesia jaman Noe

Indonesia jaman NOW, Indonesia dipertengahan Bulan September 2019, banyak kejadian telah terjadi di tahun ini.
Tahun 2019 penuh dengan rivalitas, sejak maunya kembali P. Jokowi sebagai presiden terpilih ternyata belum bisa di terima keseluruhan pihak lawan, khususnya warga fanatik yang berorientasi bungkus keagaamaan. Semua langkah Jokowi selalu di bahas dari sudut negatifnya tanpa pernah mau melihat aktual yang sedang terjadi. Semua di ulas dan di bumbu kata kata yang tidak layak diterima oleh seorang presiden.

Kemenangan Jokowi memang sudah dipreduksi banyak lembaga survei tapi pendukung pihak yang kalah tetap tak mau move on walaupun Jokowi dan Prabowo sudah bertemu berangkulan. Tetap saja para pendukung yang anti jokowi tidak mau melihat itu sebagai langkah kebangsaan. Mereka malah menyudutkan Prabowo dan mulai meninggalkan beliau. Semua anti jokowi malah mencari patron baru yang bisa dijadikan tokoh sentral perlawanan ke antiannya. 

Mulai dari amin  rais, anies Baswedan, Habib riziek dan juga sampai ke rocky gedung mereka dukung yang penting suara perlawanan dan anti mereka tersalurkan. Mau benar atau salah mereka tidak liat lagi. Setiap tindakan amin rais mereka dukung, setiap ucapan Habib riziek mereka dukung, setiap cuitan rocky gerung mereka dukung. Persis seperti koor mereka akan memberikan komentarnya yang aduhai luar biasa menghina ya ke pribadi P. Jokowi.
Nalar seperti kandas dalam rasa kebencian  dan sakit hati mendalam. Sementara sang patron dadakan menjadi semakin gemar memberikan cuitan cuitan yang pongah. Cuitan itu ibarat hujan di padang tandus yang langsung disambut dengan rasa gegao gempita ibarat kehausan yang mendapat air, mereka berdamai ramai mendendangkan koor.
Inilah Indonesia Jaman Now, setiap orang berlomba lomba mengilok olok sang presiden yang sedang susah payah mengembalikan harkat dan Martabat bangsa. Mereka tidak mau melihat apa yang telah jokowi perbuat. Mereka tidak liat bagaimana pembangunan daerah daerah pinggiran berjalan masif, mereka tidak liat berapa banyak infrastruktur di bangun era jokowi. Mereka tidak liat bagaimana negara negara lain mulai sungkan dan hati hati kalau berhadapan dengan Indonesia, mereka tidak liat bgmn dunia mengapresiasi Indonesia atas pencapaian ya dan peran serta ya dalam menjaga kestabilan keamanan regional maupun internasional. Mereka tidak liat itu  Yang ada dimata mereka hanyalah kejelekan jokowi
Bagi mereka harga sembilan bahan pokok naik salah Jokowi, upah buruh kecil salah Jokowi, kebakaran hutan salah Jokowi, ada menteri yang disangka korupsi salah Jokowi, Jakarta macet salah Jokowi. Amit amit dah.
Indonesia jaman NOW banyak  otak yang tidak berfikir, banyak mulut yang bersuara sumbang, banyak manusia berbungkus ayat untuk mendiskreditkan pihak lain khususnya mendiskreditkan perjuangan Jokowi. Semua berbalut bahasa kias, bahasa halus dan bahasa sarkasme. Tapi apa mereka dapatkan?
Jokowi bukanlah pemimpin yang suka nyinyir, mottonya kerja.. Kerja... Kerja... Apapun yang kau dendangkandendangkan dan koor kan tdk ada yang ada mampu merusak fokus kerja jokowi ataupun mengganggu fikiran Jokowi. Beliau tetap bekerja bekerja dan bekerja untuk Nusa dan Bangsa tercinta INDONESIA

No comments:

Post a Comment