Monday, 29 June 2015

BAD TRIP

Hari ini Senin, tanggal 29 Juni 2015, banyak hal yang harus kami kerjakan, perjalanan 3 (tiga) hari sebelumnya menyusuri Bandung kota Kembang sampai Banten benar benar menguras tenaga dan fikiran kami, apa yang kami harapkan di Kota Kembang hanyalah Fatamorgana. Semua ucapan indah dan rayuan kata-kata manis yang mengundang kami untuk datang ke Bandung kemudian Cirebon dan terakhir Banten tidak terbukti sama sekali. Bener-benar mengecewakan dan membuang waktu, tenaga dan keuangan yang tidak terduga. Bandung Kota Kembang berubah menjadi Bandung yang mengambang, Cirebon Banyak yang nge BON dan Banten semuanya berkat MBOTEN alias tidak

Bapak-bapak yang katanya orang-orang tua yang semestinya bisa di percaya hanyalah sekumpulan orang-orang yang haus dan kelaparan yang memerlukan bantuan dana untuk hidup, namun kata-katanya tidak ada yang bisa di pegang, semua berubah menjadi hampa dan kosong. Muka-muka manis mereka berubah menjadi muka-muka yang begitu memelas yang membuat kami tidak tega untuk menanyakan apalagi memarahi. Biarlah ini kami anggap kekeliruan dan kesalahan kami yang memepercayai omongan mereka karena mengganggap mereka adalah orang tua.

Tiga hari di Kota Kembang dan Banten hanyalah buang buang waktu dan sia-sia. Sekarang di hari Senin ini kami memulai langkah yang baru. Pertemuan pertama kami di Hotel Grand Sahid Jakarta dengan team yang kantornya berkedudukan di salah satu ruangan di dalam lingkungan Grand Hotel Sahid. Jam 12.05 Wib kami telah sampai di ruangan kantor mereka. Kami bertemu dengan 2 (dua) pihak sekaligus yaitu Pihak yang pemegang Kontrak dengan Perusahaan Vietnam dan Perusahaan Pelaksana penyiapan cargo di Kalimantan.

Pertemuan berjalan penuh kekeluargaan dan persahabatan karena memang sejak penyusunan awal kita sudah sama sama berniat untuk saling bantu secara bahu membahu dalam pemenuhan semua prasyarat kontrak dan pelaksanaan awal penyediaan Cargo Batubara yang akan di kirim ke Vietnam di awal bulan Juli ini. Setiap Pihak membuka file dan dokumen yang dimiliki untuk di ketahui dan dipelajari oleh Pihak lainnya. Bersyukur setelah berjalan kurang lebih satu setengah jam kami sudah dapat mengambil kesimpulan bersama bahwa kami siap saling bekerjaama, dan untuk itu sama sama sepakat untuk menuangkan secara tertulis dalam suatu agreement bersama (tripatrit) yang mengatur seluruh ruang lingkup, kewajiban dan hak dari setiap Pihak yang terlibat.

Pukul 14.30 Wib pertemuan sementara di tutup dan akan dilanjutkan di hari Rabu tanggal 1 Juni 2015 di karenakan kami harus bergerak cepat menuju Surakarta Solo untuk bertemu dengan Salah satu Orang tua yang mengundang kami. Kami langsung bergerak kembali menuju Kantor kami di Sunter untuk menyiapkan semua pakaian dan perlengkapan kami, Pukul 15.00 Wib Kami sudah sampai di Kantor Sunter dan bergegas menyiapkan perlengkapan. Tidak berselang lama kami langsung menuju Airport Soekarno Hatta mengingat jadwal penerbangan kami pada pukul 17.35 Wib. 

Tepat jam 16.00 Wib kami telah sampai di Soekarno Hatta dan langsung chek in, kami langsung menuju Ruang tunggu mengingat jadwal penerbangan kami  diperkirakan tidak ada penundaan. Dengan mata sedikit mengantuk dan badan yang terasa lelah kami langsung duduk manis di ruang tunggu keberangkatan B5 Soekarno Hatta. Pelan waktu berjalan, mata kami semakin terasa berat, kami berharap dapat barang sekejab terlelap, namun ramainya ruang tunggu di karenakan banyak jadwal penerbangan yang delay membuat kami hanya bisa pura-pura tertidur.

Menjelang pukul 17.00 Wib petugas Airlines membertahukan bahwa penerbangan kami tertunda dan di perkirakan akan berangkat 18.15 Wib, Ahhhh ini penundaan yang sangat tanggung karena tidak memungkinkan kami untuk melakukan apapun, dalam perasaan kami tergelitik dan berkata ini jangan jangan hanya permainan bahasa saja yang disampaikan petugas penerbangan untuk mengatakan keterlambatan yang tanggung sehingga kami tidak mengeluh dan tetap diam duduk manis menunggu. Namun melihat banyak penerbangan yang lain terdelay lebih dari 2 (dua) jam kamipun sudah mempersiapkan diri untuk menerima penundaan kembali. 

Tepat pukul 18.00 Wib kembali petugas penerbangan memohon maaf dan mengatakan penerbangan kami kembali terdelay dan akan di berangkatkan pukul 19.00 Wib. Hehehehe Kejadian klasik penerbangan yang tidak berubah dari tahun ke tahun. Kami hanya ketawa kecil dan sama sama berucap " benerkan... pasti  di tunda lagi hehehe" Inilah fakta penerbangan dalam negeri kita, belum bisa menjaga jadwal yang mereka buat dan tentukan sendiri.

Tepat pukul 19.00 kami mulai boarding menuju pesawat udara. tepat pukul 19.20 Wib pesawat lepas landas...huhhh kami mulai menutupkan mata untuk istirahat sejenak. perjalanan udara berjalan normal dan selamat sampai tujuan. Pesawat mendarat mulus di Bandara Adi Sumarmo Surakarta dan kami pun turun dan keluar dari pesawat menuju terminal bandara. Hp kami mulai berdering dan itu ternyata dari anak orang tua yang di wonogiri yang akan kami datangi. Percaya atau tidak percaya kata-kata pertama yang kami terima adalah permohonan maaf mewakili orangtua di karenakan malam ini kami tidak diijinkan ketemu beliau dan menunggu di hari Rabu. Bullshit...ini benar benar gila.. jauh jauh kami dari Jakarta diminta datang ke Surakarta dan setelah kaki kami menginjak Surakarta ternyata yang mengundang minta TIDAK BISA KETEMU....

Dunia makin Gila.... Orang Tua makin tidak bisa dipecaya, Lelah kami menjadi jadi, apalagi setelah ada telepon dari salah satu Partner kerja kami salah satu pimpinan PT Pelindo yang meminta untuk Setoran khusus wajib diserahkan besok SETANGAN,  tidak boleh lewat rekening, tidak boleh di wakilkan. Ini pukulan telak buat fisik kami karena mau tidak mau kami harus membagi diri untuk melengkapi permintan pimpinan Pelindo dan untuk tetap menjaga kesiapan dengan Orang Tua. Salah satu harus berangkat pakai darat menuju Salah satu kota besar di Jawa Timur, ini artinya perjalanan darat 6 (enam) jam...... Enam jam man.... ampuuun, kami bebar-benar tertohok atas kejadian ini. 

Ibarat kata seminggu ini kami lalui perjalanan mengitari ujung barat dan ujung timur pulau jawa dalam kondisi fisik ala kadarnya mengikuti arahan dan undangan orang orang yang tidak kompeten dan sangat melelahkan. inilah OUR BAD TRIP

Sunday, 28 June 2015

Petaka atau Berkah



REFORMASI

Reformasi bergemuruh meruntuhkan tirani, tidak ada yang menduga dan menyangka, kekokohan pemerintah yang telah berkuasa dengan tangan besinya runtuh oleh Rakyat (Pemuda).Bukan bedil atau peluru ataupun kudeta militer yang meruntuhkan pemerintahan yang ada, tetapi gerakan mahasiswalah yang membuat Sang Pemimpin harus Sadar bahwa Dia Bukan lagi Segalanya, Dia Bukan Lagi Sang Adidaya, Dia bukan lagi di kehendaki masyarakat khalayak untuk memimpin negeri.

Sang Penguasa yang telah memimpin Bangsa selama Puluhan tahun harus tunduk atas kehendak Mahasiswa, ini adalah tonggak sejarah peradaban Dunia. Sang Penguasa yang selama ini bisa mengatakan Hitam itu Putih sekarang tidak lagi mampu berbuat apa-apa selain harus mengikuti kehendak rakyatnya yang di wakili para mahasiswa/mahasiswi dan juga Masyarakat umumnya.Sang Penguasa dan Kroninya menyadari waktu telah berubah, kondisi psikologis Masyarakat juga telah berganti, semua tawaran yang diajukan untuk dapat memperpanjang kekuasaanya tidak di gubris barisan Mahasiswa yang sudah terlanjur tidak percaya atas niat baik Sang Penguasa.

Sang Penguasa hanya bisa berpasrah diri dan mengatakan saya Mundur dari jabatan sebagai Presiden Republik ini, Memang apa yang dilakukan Sang Penguasa hanyalah untuk menjaga martabatnya yang tersisa, memaksakan kehendaknya saat itu hanya berarti mempermalukan dirinya lebih besar, dengan mengatakan Mundur Sang Penguasa merasa tidak dipaksa berhenti atau diberhentikan, walaupun sama saja berarti Dia Bukan Siap-siapa lagi. Memang Waktu telah berganti, Era baru telah berjalan, era keterbukaan telah membuat banyak orang mengetahui bagaimana gurita bisnis anak anak Sang Penguasa telah menggerogoti kekayaan bangsa dengan sangat masif. Selain itu Kroni kroni sang penguasa pun selalu menggeliat dengan ganasnya untuk menghabiskan kekayaan bangsa ini. Hal inilah yang membuat gerakan Mahasiswa yang menuntut PERUBAHAN.

Memang setiap menjelang pergantian kepemimpinan akan terjadi Gejolak ibarat Gelombang air pada saat pertama air diaduk pasti memunculkan gelombang yang bergerak liar, deras dan tidak menentu, namun perlahan tapi pasti semua itu akan kembali menuju equilibriumnya. Gelombang kerusuhan yang terjadi pada saat menjelang pergantian kepemimpinan Sang Penguasa perlahan namun pasti mulai dapat diantisipasi dan menjadi terkondisi dengan baik.

Pergantian kekuasaan Sang Penguasa ke era yang baru di kenal dengan sebutan REFORMASI.

Jaman Reformasi adalah jaman kebebasan atas segala tekanan, atas segala kungkungan dan merdeka dalam mengemukakan pendapat, merdeka dalam menentukan nasib, merdeka dari penjajahan atas informasi. Kejadian ini juga membuat gemuruh informasi yang kebablasan, semua bersuara sesuka hati, semua berpendapat tanpa memikirkan apa yang disuarakan itu menyinggung sisi lain dari masyarakat. Gelombang informasi yang bergerak liar membuat semua yang dulunya tabu kembali dapat disuarakan dengan suara gegap gempita walaupun kadang kebablasan.

dalam kehidupan beragamapun merasakan hal yang sama, kungkungan yang begitu lama telah membuat banyak aliran kepercayaan mati suri, banyak ageman yang hilang karena di haruskan seragam atau dianggap sesat. Padahal yang namanya Agama dan Kepercayaan adalah Hak Dasar setiap warganegara yang diakui dan diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 dan Dasar Negara. Namun kenyataan dalam pelaksanaan dahulu HARUS mengikuti aturan yang di tentukan Sang Penguasa tanpa ada yang berani membantah, kenapa? karena kalau membantah pasti dianggap Subversif, dan Subversif ujung-ujungnya Penjara tanpa pengadilan. inilah yang membuat masyarakat menjadi tidak ada yang berani membantah dan harus mengikuti keinginan sang penguasa.

Jaman Reformasi memberikan angin segar dalam keberagaman dalam menjalankan ibadah agama maupun aliran kepercayaan yang di peluk oleh setiap orang dalam kehidupan berbangsa di negeri ini. Pemaksaan kehendak untuk mengikuti garisan Sang Penguasa dulu langsung hancur berkeping keping karena memang tidak sesuai dengan keinginan para pendiri Bangsa dan tujuan dari Bangsa ini. Setiap orang dapat menjalankan ibadah agama ataupun aliran kepercayaannya dengan baik, hal ini membuat ageman-ageman yang dahulu sempat hampir tercerabut kembali bersemi.

Bagi orang Jawa ini adalah kemerdekaan hakiki, Kejawen yang dahulunya dianggap musrik dan syirik sekarang tidak lagi dapat dipandang seperti itu. Orang Jawa kembali mulai mencari jati diri mereka yang dahulu tercerabut dari kehidupan mereka. Pemaksaan Dogma Musrik dan Syirik yang selama ini menghantui perasaan mereka tidak dapat semena mena di tujukan atas kegiatan mereka. Orang Jawa kembali menekuni hal-hal yang memang menjadi warisan luhur para leluhur Jawa untuk menyatu dengan Alam dan Mahkluk lain Ciptaan Gusti Sang Bangun Kerso (Tuhan yang Maha Kuasa).

Pameo yang dulu banyak di ucapkan yaitu "Orang Jawa sudah hilang Jawa nya" melecut banyak kaum muda Jawa untuk menegok dan instropeksi diri. Leluhur Jawa begitu hebat karena sebelum datangnya agama Hindu dan Budha mereka telah meyakini akan Kuasa dari Sang Pencipta semesta dan tata cara untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik. Datangnya Hindu dan Budha tidak menghilangkan Jawanya orang Jawa namun malah memperindah dan mempercantik khasanah Jawanya orang Jawa, setelah masuk Islam pun Jawanya orang jawa tetap berusaha berpijak di bumi Jawa, namun lama kelamaan memudar dan khususnya pada jaman Sang Penguasa hal itu hilang karena diwajibkan dan di haruskan sesuai dengan kemauan Sang Penguasa. 

Saat itu Dominasi tata kehidupan Islam sebagai Agama terbesar mulai berganti arah, Arabisasi terjadi dimana-mana dan mulai menggerus semua sendi kehidupan masyarakat islam, semua perbedaan dalam tatacara peribadatan bahkan dalam kehidupan sehari hari harus mencontoh Arab, ini jelas jauh berbeda dari keinginan para leluhur yang selalu mengingatkan kepada siapapun anak-anak bangsanya bahwa Agama apapun yang dianut namun jangan sampai kamu lupa akan hakekat kamu sebagai orang Jawa. 

Reformasi benar-benar memberikan pemaknaan yang luar biasa bagi orang jawa untuk kembali menyadari bahwa Leluhur Jawa telah mempunyai keluhuran dalam menerima setiap perubahan jaman  tanpa meninggalkan identitas aslinya sebagai Orang Jawa yaitu Hidup dalam Damai, Menjaga Harmonisasi dengan alam, dengan mahluk- mahluk lain ciptaan Hyang Maha Kuasa sehingga tercapai keseimbangan dalam Hidup bermasyarakat dan bernegara.

Inilah arti penting Reformasi, bebas dari kungkungan, bebas melakukan peribadatan dan munculnya pengertian dan toleransi atas keberagaman tatacara keagaamaan yang tidak dapat dipaksakan harus menjadi satu, di samping itu munculnya kesadaran bahwa kita bangsa yang berbudaya sehingga tidak perlu kita mengimpor Budaya lain (Arab)  untuk dijadikan Jargon wajib, Kita malah harus bangga karena Budaya kita jauh lebih hebat dan lebih luhur di bandingkan Budaya mereka. 

di postkan Surabaya, 28 Juni 2015, setelah keliling mengunjungi teman-teman di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang begitu hebat.


Friday, 26 June 2015

Perjalan Separuh Waktu

Mulai mengenal kehidupan baru yang lebih banyak dengan aktifitas ke pegunungan dan tempat tempat sakral membuatku menemukan sesuatu yang baru. Secara fisik memang ini berat, peluh tidak habis habisnya menetes selama pendakian, namun begitu mendekati puncak kedinginan yang maha hebat menyerang sampai gigipun bergemutuk. Inilah perjalanan mencari jatidiri.
Setiap pendakian memang mempunyai karakter yang berbeda tergantung lokasi dan darimananya kita akan memulai, apalagi kecendrungan selama ini pendakian dilakukan di malam hari....wooww ini jelas penuh tantangan dan sangat menegangkan... peluh menetes mengejar rombongan yang memang sudah terbiasa, langkah mereka perlahan tapi pasti, hembusan nafas mereka tidak banyak perubahan, ini jauh berbeda dengan diriku. Kaki yang bergerak tidak berarturan pertanda memang tidak terbiasa menapaki jalanan berliku mendaki dalam hening dan gelap gulita. Gemetar nya kaki menahan badanku yang mulai terlihat lelah, begitu nampak dan sangat nampak bagaikmana paha ini gemetar menyangga badan. Hanya tekad yang ada untuk trus dan trus mendaki mengikuti tapak kaki rombongan yang telah berada diatas. Nafasku mengharu biru karena memang belum terbiasa dalam menata nafas /olah nafas. Sangat terdengar dan menjadi bahan olokan dari teman-teman yang lain... sesekali mereka berkata nafas rokoknya mak nyos..hehehe
Bagaimanapun hati dan mental tetap terpacu untuk dapat mencapai tujuan yang di tentukan, pompaan semangat dan rasa kepedulian teman-teman membuat asa yang tadinya rapuh menjadi kuat. setapak demi setapak perjalanan dalam gelap trus dilanjutkan.
Kadangkala muncul perasaan yang tidak enak jikalau jauh dari teman-teman yang lain, kesunyian yang ada malah menimbulkan rasa kawatir dan takut yang pada akhirnya membuat langkah menjadi semakincepat.
Ketertinggalan yang tadinya begitu jauh kini semakin dekat walaupun keseluruhan kaki gemetar karena kelelahan.
Senyum Mak Las membuat hati tentram, Emak aja mampu..masa aku tidak?? itulah yang membuat aku bergerak tanpa henti untuk menapaki batu batu terjal yang terlalui. Perjalanan tanpa terasa mendekati 3 jam tanpa henti...ouhh ini suatu rekor yang luar biasa.. jam sudah mendekati 23.21 menit target untuk sampai di tujuan pada jam 24.00 WIB terasa akan tercapai. Emak kembali menoleh dan menyemangati. pergerakan kami pun semakin cepat dan cepat. Kami memang niat sampai di Pemandian sebelum jam 24.00 Wib, karena kami berniat sempat istirahat sebentar sebelum kami harus nyempung di pemandian tersebut.
huhhh..ini suatu perjalanan fisik dan mental yang luar biasa.
jam 23.51 Wib kami sampai di Petirtan yang ada. yesss.. kami sampai...dengan rasa gembira saya teriak emaaaakkkkk...saya mampu mak. Emak hanya terkekeh ...Iya emak adalah contoh anak bangsa yang luar biasa....saya kagum atas kemampuan fisik dan mentalnya.
kami persiapan nyemplung ke patirtan....saat saya celupkan tangan diair.....wooowww begitu dingin seperti es...haruskah aku juga nyemplung...????
Sya bertanya ke emak..mak dingin seperti es mak..... 
Emak hanya menjawab dengan helaan yah... inilah perjuangannya nak.
Aku hanya termenung dan menyiapkan diri....!!!

Arjuno.Jatim